Senin, 11 Juli 2011

TAK PERLU STRES JIKA INGIN MENINGKAT RUMAH

Pernahkah Anda menangani proyek bangunan bertingkat atau membangun rumah bertingkat Anda sendiri dengan sistem konvensional?

Mungkin Anda pernah merasa bahwa meningkat rumah dengan menggunakan sistem konvensional tersebut ternyata tidak efisien dari segi waktu dan biayanya.
Hal seperti ini dapat memicu stres Anda tanpa Anda sadari. Apalagi jika Anda terdesak harus menempati bangunan rumah tinggal Anda secepatnya, sedangkan proses pembangunannya terasa berjalan sangat-sangat lambat.

Berikut ini saya kemukakan kerugian yang umumnya dirasakan pada saat menggunakan sistem konvensional:
  1. Biaya yang dihabiskan cukup tinggi.
  2. Setelah pengecoran selesai, harga jual bekas bekisting Anda akan turun drastis.
  3. Anda terpaksa harus menunggu paling tidak 21 hari agar perancah kayunya bisa dilepas. Jika berani melepas perancah kayu jauh sebelum waktunya, siap-siap saja Anda kejatuhan beton dari langit! Hehehe…
  4. Ruang bagian bawah lantai cor konvensional Anda tidak bisa dikerjakan sampai perancah kayunya dilepaskan.
  5. Pengerjaan pemasangan bekesting memakan waktu lama sehingga ongkos tukang menjadi lebih besar.
  6. Pembongkaran bekesting memakan waktu yang cukup lama.
  7. Membutuhkan tempat ekstra untuk menumpuk material bekas bekisting.
  8. Banyak menggunakan paku, besi beton dan kawat beton (kawat bendrat).

Jika Anda tetap ingin menggunakan sistem konvensional ini, maka saya anjurkan Anda untuk menghemat biaya bekisting kayu dengan cara berikut ini:
  1. Pada saat hendak melakukan pengecoran lantai, dinding bata di lantai bawah harus sudah terpasang hingga mendekati lantai atas. Dinding bata tersebut akan digunakan untuk menyokong kayu perancah yang dibuat seperti tangga yang dipasang melintang.
  2. Jarak antar dinding penyokong kayu perancah tersebut maksimal 3 m. Namun jika lebih dari itu maka harus ada support di bagian tengahnya.
  3. Pasangan rangka kayu kaso dibuat berjarak 61 cm tiap pasangnya.
  4. Rangka kayu kaso bekas bekisting tersebut nantinya dapat digunakan sebagai bahan balok kayu atap.
Anda juga dapat menghemat pemakaian besi dengan cara memasang pasangan besi lantai hanya pada bagian bawah saja. Jarak pasangan besi tersebut dari papan bekisting harus 1/3 dari ketebalan pelat. Di bagian tengah pada bentangan panjang diberi balok dalam pelat. Tujuannya penggunaan balok tersebut selain untuk menghemat pemakaian besi juga difungsikan sebagai anti lendut. Anda pasti tahukan bahwa lendutan akan selalu terjadi pada bagian tengah pelat?!

Jika Anda tetap tidak ingin menggunakan sistem beton konvensional yang Anda anggap boros dan makan waktu, Anda jangan nangis dan ngamuk-ngamuk dulu ya… heheh… Ada penggantinya kok! Cup..cup..cup..

Ada sistem lain yang bisa Anda gunakan selain sistem konvensional. Sistem-sistem tersebut mungkin bisa menghindarkan Anda dari stres ringan Anda;
  1. Meningkat rumah sistem pelat bondeck
  2. Meningkat rumah sistem spanbeton deck
  3. Meningkat rumah sistem pelat panel hebel
  4. Meningkat rumah sistem kayu
  5. Meningkat rumah sistem keraton
  6. Meningkat rumah sistem baliton
  7. Meningkat rumah sistem sheradeck, dan
  8. Meningkat rumah sistem precast concrette slab.

Nah, untuk lebih jelasnya, saya silakan Anda membacanya di buku ‘kreasi membangun rumah’ berjudul ‘9 teknik meningkat rumah’, karangan Mistra, terbitan griya kreasi, 2008.

Anda dapat menghubungi Bapak Mistra yang berdomisili di Jakarta Selatan, di nomor telepon 021-98332917 atau di 021-99060572, atau di hp. 085710500051.

Semakin banyak Anda tahu mengenai material baru dan sistem pembangunan baru yang inovatif maka Anda akan terhindar dari stres akibat terpaksa membangun dengan cara lama yang makan waktu dan biaya. Beton cor rumah Anda pun tidak perlu lagi dibangun dengan campuran 1:2:3:8 (1 semen, 2 pasir, 3 kerikil, dan 8 macam pemicu stres!). hehehe…

Salam peduli stres!

Tidak ada komentar: